Akhirnya aku dapat membaca sampai tuntas novel “The Kite Runner” dalam waktu kurang lebih 2 minggu dengan tebal 490 halaman. Bagiku dalam waktu segitu sudah menjadi rekor membaca tercepat karena melihat history membacaku yang sangat lamban hehehe…
Dari beberapa novel yang aku baca, novel ini benar-benar menarik bagiku. Khaled Hosseini mampu membawa pembaca merasakan dan melihat kekacauan Afganistan saat pertempuran Taliban dan Rusia. Kebengisan, kekejian dan perlakuan kejam terhadap anak-anak di deskripsikan secara detail di dalam novel ini.
Novel ini berkisah tentang persahabatan 2 anak yaitu Amir dan Hassan. Amir adalah anak dari Agha Sahib (Baba) seorang duda kaya yang suka membantu orang lain dan berasal dari kaum Pashtun,kaum terpandang,sedangkan Hassan adalah anak Ali,kaum Hazara, pelayan Baba yang tinggal bersamanya. Walaupun mereka berbeda ras dan status social, hubungan Amir dan Hassan sangatlah erat. Kebiasaan mereka bermain layangan dan melakukan hal lain bersama-sama sangat mereka nikmati. Hassan mempunyai karakter yang setia dan pemberani berbeda dengan Amir yang berkarakter halus dan pengecut.
Amir merasa kasih sayang Baba kepadanya terbagi oleh Hassan padahal Ia hanya anak seorang pelayan. Sehingga ada kecemburuan yang muncul dalam diri Amir terhadap Hassan. Amir berusaha mendapat simpati dari Baba dengan mengikuti turnamen layang-layang dan ternyata Ia berhasil memenangkan turnamen tersebut. Ia bisa menunjukkan kemampuannya dan membuat bangga Baba terhadap dirinya. Kebahagiaan Amir tidak berlangsung lama setelah turnamen layang-layang itu, ia menemukan Hassan di perlakukan tidak senonoh dan di kerjai oleh Assef dkk, mereka adalah gerombolan anak pembuat onar. Amir tahu dan melihat dengan jelas bahwa Hassan memperjuangkan layang-layang yang telah ia peroleh agar tidak di rebut oleh Assef. Amir pengecut sehingga ia bersembunyi, tidak berani membela Hassan dan pura-pura tidak tahu kejadian itu. Hal ini yang membuat Amir di rundung penyesalan dan rasa bersalah. Ia menyusun strategi untuk memfitnah Hassan mencuri Jam tangannya,sehingga Hassan dan Ali pun angkat kaki dari rumah Baba. Dengan hilangnya Hassan dari kehidupannya, ia berharap dapat melupakan dosanya yang telah mengabaikan Hassan ketika di kerjai Assef. Dan bisa dengan mudah merebut hati Baba agar sayang terhadap dirinya seorang. Beberapa tahun kemudian Baba dan Amir mengungsi ke Amerika karena keadaan Afganistan yang sudah porak poranda di bawah kekuasaan Taliban yang bengis.
Itu awal permulaan cerita Amir memasuki kehidupan yang di hantui rasa bersalahnya. Akankah Amir dapat menebus dosanya terhadap Hassan? Atau dia dapat hidup tenang dengan Soraya,Istrinya yang ia jumpai di Amerika? Dan siapa sebenarnya Hassan itu? Semua di kemas secara gamblang dan apik oleh Khaled Hoseini dan tidak itu aja, pembaca juga akan di kejutkan dengan kejadian-kejadian yang tak terduga.
Di halaman awal Khaled Hossini menuliskan
“Sesuatu terjadi dalam beberapa hari, kadang-kadang bahkan dalam sehari, bisa mengubah keseluruhan jalan hidup seseorang.”
Dari novel ini dapat di lihat bahwa kesetiaan sangatlah berharga dalam sebuah persahabatan. Ketika kesetiaan mulai di khianati hal itu akan menjadi sebuah momok yang akan terus menghantui hidup seseorang. Maka dari itu hargailah setiap kesetiaan yang ada dengan siapa pun agar tak menjadi penyesalan di kemudian hari.